Contoh Makalah PKN: Wawasan nusantara
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
WAWASAN NUSANTARA
TUGAS PKN
DISUSUN OLEH DIMAS HABIE MAULANA
X AP 3
SMK GUNUNG JATI
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
ridhonya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat
waktu. Tak lupa pula salawat serta salam senantiasa kita tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga beserta para sahabatnya yang
dengan gigih untuk menyebarkan agama islam ke seluruh penjuru dunia. Dan kami
ucapkan terima kasih kepada ibu ningsih selaku guru pendiddikan kewarganegaraan
yang membimbing dalam pengerjaan tugas makalah ini. Mungkin dalam pembuatan
makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu saya
mohan saran dan kritik dari teman-teman maupun guru. Demi tercapainya makalah
yang sempurna.
LATAR BELAKANG
Salah
satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah
kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar
wilayah kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957.
Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa indonesia ,
karena telah melahirkan konsep wawasan nusantara yang menyatukan wilayah indonesia.
Wawasan ialah cara pandang bangsa indonesia berdasarkan pancasila dan UUD 1945
tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan
penekananya dalm mengepresikam diri sebagai bangsa indonesia ditengah-tengah
lingkungan yang sarwa nusantara itu. Sebagai negara kepulauan dengan
masyarakatnya yang berbhineka, negara indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan
sekaligus kelemahan dan kekuatan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan
geografi yang strategis dan kaya akan sumber daya manusia (SDM). Kelemahannya
terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus
disatukan dalam satu bangsa, satu negara, satu tanah air. Dalam kehidupannya,
bangsa indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan
sekitar (regional atau internasional). Salah satu pedoman bangasa indonesia
wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara disebut WAWASAN
NUSANTARA. Karena hanya dengan inilah bangsa dan negara indonesia tetap eksis
dan dapat melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang adil, makmur dan
sentosa.
Tujuan
penulisan
Makalah
ini mempunyai beberapa tujuan yaitu:
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari wawasan nusantara
2.
Untuk
mengetahui kaitan wawasan nusantara dengan bhineka tumggal ika
3.
Untuk
mengetahui aspek-aspek wawasan nusantara
4.
Untuk
mengetahui bagaimana cara kesadaran dan peningkatan rasa kebangsaan dan
kebhinekaan
BAB I
WAWASAN NUSANTARA
A.
PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa indonesia
mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanaanya,
wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai menghargai
kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional. Secara etimologis, wawasan
nusantara adalah cara pandang terhadap kesatuan kepulauan yang terletak di antara
dua Benua yaitu Asia dan Australia dan dua Samudra yaitu Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik. Istilah kata Wawasan nusantara berasal dari bahasa Wawas (bahasa
jawa) yang artinya “pandangan,tinjauan atau penglihatan indrawi”, dan kemudian
di tambahkan akhiran AN, sehingga arti wawasan adalah cara pandang, cara
tinjau, cara melihat. Kata nusantara terdiri dari dua kata yaitu Nusa yang
berarti “pulau atau kesatuan pulau” dan Antara yang berati “letak antara dua
unsur yaitu dua Benua dan dua Samudra”. Oleh karena itu, arti kata Nusantara
adalah kesatuan kepulauan yang terletak dari dua Benua yaitu Asia dan Australia
dan dua Samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
B.
PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA MENURUT PARA AHLI
Menurut
Prof.DR. Wan Usman
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa indonesia mengenai
diri dan tanah air nya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan
yang beragam.
Menurut
Kel. Kerja LEMHANAS 1999
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang beragam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuan
wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
untuk mencapai tujuan nasional.
Menurut
ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dari berbagai pengertian di atas
dapat di simpulkan bahwa wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan.
BAB II
KAITAN WAWASAN NUSANTARA DENGAN BHINEKA TUNGGAL IKA
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan
bangsa yang tercantum dan menjadi bagian dari lambang negara indonesia, yaitu
garuda pancasila. Sebagai semboyan bangsa, artinya Bhinneka Tunggal Ika adalah
pembentuk karakter dan jati diri bangsa. Bhinneka Tunggal Ika dalam persatuan
indonesia bermakna walaupun bangsa indonesia terdiri dari berbagai macam suku
bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang beraneka ragam namun
keseluruhannya merupakan suatu persatuan. Bhinneka Tunggal Ika merupakan
semboyan negara indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan
indonesia, dimana kita haruslah dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
yaitu hidup saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa
memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna kulit, dan
lain-lain.
Untuk mempersatukan masyarakat yang beragam, perlu adanya toleransi
yang tinggi antar kebudayaan. Sikap saling menghargai antar golongan, mengenali
dan mencintai budaya lain dengan cara pengenalan buadaya adalah hal yang perlu
di budayakan. Contoh nyata untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan
mempertunjukkan tarian suku-suku yang ada di indonesia. Dengan demikian setiap
suku mempunyai rasa simpati satu sama lain. Tanpa adanya kesadaran sikap untuk
menjaga Bhinneka Tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana setiap orang hanya akan mementingkan
dirinya/daerahnya sendiri tanpa perduli kepentingan bersama. Bila hal tersebut
terjadi pastinya negara kita ini akan terpecah belah. Pada hakikatnya wawasan
nusantara adalah persatuan dan kesatuan. Jadi, keterkaitan wawasan nusantara
dengan Bhinneka Tunggal Ika adalah sama-sama menghendaki adanya persatuan dan
kesatuan wilayah, rakyat dan pemerintah dalam mencapai tujuan bersama.
Contoh
penerapan esensi persatuan indonesia:
Menghindari atau meminimalkan sifat chausinisme
maupun primadidadisme yang sering menjadi masalah multikulur dan mampu serta
mau mengakui bahwa perbedaan itu baik adanya. Bangsa indonesia yang terlahir
dari keanekaragaman suku, budaya, agama, bahasa, dan daerah asal yang tersebar
dalam ribuan pulau perlu menyepakati suatu cara hidup bersama sebagai bangsa
dan warga negara. Persatuan dan kesatuan bangsa ini berkembang dalam bentuk
cara pandang dalam menghadapi segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan (ATHG). Cara pandang itu disebut dengan Wawasan Nusantara yang rumusan
nya sesuai dengan UU No 20 Tahun 1982.
BAB III
ASPEK TRIGATRA DAN PANCAGATRA
DALAM WAWASAN NUSANTARA
Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara
pandang dan pengaturan yang mencakup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan
Asratagatra, yang meliputi aspek alamiah (trigatra) dan aspek sosial
(pancagatra). Trigatra adalah aspek-asapek suatu negara yang memang sudah
melekat pada negara itu dan tidak pernah sam spesifikasinya untuk setiap
negara. Aspek alamiah (trigatra) mencakup tiga hal, yaitu letak geografis
negara, keadaan dan kekayaan alam dan keadaan kemapuan penduduk. Pancagatra
adalah asspek-aspek kehidupan sosial yang menyangkut kehidupan dan pergaulan
hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan kaitan-kaitan,
aturan-aturan, dan norma-norma tertentu. Selain itu aspek sosial mencakup lima
hal (pancagatra) yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta
pertahanan dan keamanan.
1.
ASPEK-ASPEK TRIGATRA
A.
LETAK BENTUK GEOGRAFIS
Jikalau kita melihat letak geografis wilayah indonesia dalam peta
dunia, maka akan nampak jelas bahwa wilayah negara tersebut merupakan suatu
kepulauan, yang menurut wujud kedalam, terdiri dari daerah air dengan ribuan
pulau-pulau di dalamnya. Dalm bahasa asing bisa disebut sebagai suatu
Archipelago Kelvar, kepulauan itu merupakan suatu archipelago yang terletak
antara benua asia di sebelah utara dan benua australia di sebelah selatan serta
samudra indonesia di sebelah barat dan ssamudra pasifik di sebelah timur.
Letak geografis antara dua benua dan samudra yang penting itu, maka
dikatakan bahwa indonesia mempunyai suatu kedudukan geografis di tengah-tengah
jalan lalu lintas silang dunia . karena kedudukannya dangat strategis itu,
dipandang dari tiga segi kesejahteraan di bidang politik, ekonomi, dan sosial
budaya, indonesia telah banyak mengalami pertemuan dengan pengaruh pihak asing
(akulturasi). Indonesia terletak pada 6 LU-11 LS, 95 BT-141 BT, dilalui garis
khatulistiwa yang di tengah-tengahnya terbentang garis equador sehingga
indonesia mepunyai dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau.
B.
KEADAAN DAN KEMAMPUAN PENDUDUK
Penduduk adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu tempat atau
wilayah. Adapun faktor penduduk yang mempengaruhi ketahanan nasional adalah
sebagai berikut:
1.
Faktor
yang mempengaruhi jumlah penduduk
Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran, pendatang baru,
dan orang yang meninggalkan wilayahnya. Segi positif dari pertambahan penduduk
ialah penambahan angakatan kerja (man power) dan pertambahan tenaga kerja
(labour face). Segi negatifnya, apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang
dengan tingkat pertumbuhan eknomi yang tidak diikuti dengan usaha peningkatan
kualitas penduduk.
2.
Faktor
yang mempengaruhi komposisi penduduk
Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin,
fertilitas, dan migrasi. Fertilitas sangat berpengaruh besar terhadap umur dan
jenis penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan persoalan penyediaan
fasilitas pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan sebagainya.
3.
Faktor
yang mempengaruhi distribusi penduduk
Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat
memenuhi persysratan kesejahteraan dan keamanan yaitu penyebaran yang merata.
Oleh kaerna itu, pemerintah perlu memberikan kebijakan yang mengatur penyebaran
penduduk, misalnyadengan cara transmigrasi, mendirikan pusat-pusat pengembangan
(growth centers), pusat-pusat industri dan sebagainya. Kemampuan penduduk yang
tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan ancaman-ancaman
terhadap pertahanan nasional.
C.
KEADAAN DAN KEKAYAAN ALAM
Kekayaan sumber-sumber alam sebenarnya terdapat di atmosfir, di
permukaan bumi, dilaut, di perairan, dan di dalam bumi. Sumber-sumber alam
mempunyai arti yang sangat luas di mana indonesia terkenal sebagai negara yang
mempunyai sumber-sumber alam yang melimpah ruah.
Sebagai gambaran umum, sumber-sumber alam termasuk sumber-sumber
pelican atau mineral, sumer-sumber nabati atau flora, sumber-sumber hwani atau
fauna. Untuk memulai dengan sumber-sumber pelican atau mineral dapat
diutarakan, bahwa negara indonesia mempunyai sumber-sumber mineral yang
meliputi bahan-bahan galian, biji-bijian maupun industri di samping
sumber-sumber tenaga lain. Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas
dan penyebarannya tidak merata. Sehingga menimbulakan ketergantungan dari dan
oleh negara dan bangsa lain. Bentuk sumber daya alam ada dua , yaitu sumber
daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam
harus diolah atau dimanfaatkan dengan berprinsip atau asas maksimal, lestari,
dan berdaya saing.
1.
Asas
maksimal
Artinya sumber
daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus benar-benar mencipatakan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
2.
Asas
lestari
Artinya
pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan,
menjaga keseimbangan alam.
3.
Asas
berdaya saing
Artinya bahwa
hasil-hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan sumber daya alam negara
lain.
2.
ASPEK-ASPEK PANCAGATRA
A.
IDEOLOGI
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau
prinsip yang dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar
atau cita-cita. Ideologi merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang
dicita-citakan serta yang ingin diperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi
dapat dijabarkan ke dalam sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang
tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam
strategi pembinaan ideologi berikut beberapa prinsip yang harus di perhatikan.
1.
Ideologi
harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan olaeh WNI.
2.
Ideologi
sebagai perekat pemersatu harus di tanmakan pada seluruh WNI.
3.
Ideologi
harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.
4.
Aktualisasi
ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan.
5.
Ideologi
pancasila megakui keanekaragaman dalam hidup berbangasa dan dijadikan alat
untuk menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat.
6.
Kalangan
elit eksekutif, legislatif, da yudikatif harus mewujudkan cita-cita bangsa
dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan bangsa.
7.
Menyosialisasikan
pancasila sebagai ideologi humanis, religius, demokratis, nasionalis dan
berkeadilan. Menumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan
meningkatkan motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
B.
POLITIK
Poitik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijakasaan yang
digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi
kedalam dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan input dan sektor
pemerintah yang berfungsi sebagai output. Sistem politik yang diterapkan dalam
suatu negara sangat menentukan kehidupan politik di negara yang bersangkutan.
Upaya bangsa indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang
politik adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan
masukan berdasarkan pancasila yang merupakan pencerminan dari demokrasi
pancasila.
C.
EKONOMI
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat
dalam mengelola faktor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk
kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya
meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa secara merata ke
seluruh wilayah negara. Upaya untuk menciptakan ekonomi adalah melalui sistem
ekonomi yang diarahkan untuk kemakmuran rakyat. Ketahanan di bidang ekonomi
dapat di tingkatkan melalui pembangunan yang berhasil, namun tidak dapat
dilupakan faktro-faktor non teknis dapat mempengaruhi karena saling terkait dan
berhubungan.
D.
SOSIAL BUDAYA
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa
yang berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi ancaman, tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG). Gangguan dapat
datang dari dalam maupun dari luar, baik secara langsung maupun tidak langsung,
yang membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kehidupan sosial budaya. Ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya
dimana setiap warga masyarakat dapat mengembangkan kemampuan pribadi dengan
segenap potensinya berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
E.
PERTAHANAN DAN KEAMANAN
Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamika dalam
kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan
tangguhan yang mengandung kemampuan mengambangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi ATHG yang membahayakan identitas, integrasi, dan
kelangsungan hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ketahanan di
bidang keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa dalam upaya bela negara, di
mana seluruh IPOLEKSOSBUDHANKAM disusun, di kerahkan secara terpimpin,
terintegrasi, terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya Sistem Ketahanan
Nasional. Prinsip-prinsip sistem ketahanan nasional antara lain adalah sebagai
berikut:
1.
Bangsa
indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
2.
Pertahanan
keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan konstitusional UUD
1945, landasan visional wawasan nusantara.
3.
Pertahanan
keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan
kekuatan nasional.
4.
Pertahanan
dan keamanan diselenggarakan dengana sistem keamanan nasional (Sishankamnas)
dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
3.
HUBUNGAN ANTARGATRA
Antara trigatra dan pancagatra serta antargatra itu sendiri
terdapat hubungan timbal balik yang erat yang dinamakan kolerasi dan
interdepensi yang artinya adalah sebagai berikut:
A.
Ketahan
nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa dan negara didalam
mendayagunakan secara optimal gatra alamiah (trigatra) sebagai modal dasar
untuk penciptaaan kondisi dinamis yang merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan
kehidupan nasional (pancagatra).
B.
Ketahanan
nasional adalah suatu pengertian holistik, yaitu suatu tatanan yang utuh,
menyeluruh dan terpadu, dimana terdapat saling hubungan antar gatra di dalam
keseluruhan kehidupan nasional (astagatra).
C.
Kelemahan
di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lain dan
mempengaruhi kondisi secara keseluruhan sebaliknya kekuatan dari salah satu
atau beberapa gatra dapat didayagunakan untuk memperkuat gatra lainnaya yang
lemah, dan mempengaruhi kiondisi secara keseluruhan.
D.
Ketahanan
nasional indonesia bukan merupakan suatu penjumlahan ketananan segenap
gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan yang integratif dari
kondisi-kondisi dinamik kehidupan bangsa di bidang-bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.
Hubungan antargatra dalam pancagatra sebagai berikut:
A.
Antaragatra
ideologi dengan gatra politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan dan
keamanan, maka arti ideologi adalah sebagai falsafah bangsa dan landasan
ideologi negara. Selain itu ideologi merupakan nilai penentu bagi kehidupan
nasional yang meliputi seluruh gatra dalam pancagatra dalam memelihara
kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian tujuan nasional.
B.
Antara
pancagatra politik dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan dan keamanan, berarti kehidupan politik yang mantap dan dinamis
menjalankan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk
pengembangan ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan dan keamanan. Kehidupan
politik bangsa oleh berbagai macam hal yangsatu dengan yang lainny saling
berkaitan. Ia dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan kesadaran politik,
tingkat kemakmuran ekonomi, ketaatan beragama, keakraban sosial dan rasa
keamanannya.
C.
Antara
gatra ekonomi dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan dan
keamanan, berarti kehidupan ekonomi yang tumbuh mantap dan merata, akan
menyakinkan kebenaran ideologi yang dianut, mendinamisir kehidupan politik dan
perkembangan sosial budaya serta mendukung perkembangan pertahanan dan
keamanan. Keadaan ekonomi yang stabil, maju dan merata menunjang stabilitas dan
peningkatan ketahanan aspek lain.
D.
Antara
gatra sosial budaya dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan dan keamanan, dalam arti sosial buadaya yang serasi, stabil,
dinamis, berbudaya dan berkepribadian, akan menyakinkan kebenaran ideologi,
memberikan iklim yang kondusif untuk kehidupan politik yang berbudaya,
kehidupan yang tetap mementingkan kebersamaan serta kehidupan pertahanan dan
keamanan yang menghormati haka-hak individu.
E.
Antara
gatra pertahanan dan keamanan dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan dan keamanan, dalam arti kondisi kehidupan pertahanan dan
keamanan yang stabil dan dinamis akan menyakinkan kebenaran ideologi,
memberikan iklim yang kondusif untuk pengembangan kehidupan politik, ekonomi,
sosial dan budaya. Keadaan pertahanan dan keamanan yang stabil, dinamis, maju
dan berkembang di seluruh aspek kehidupan akan memperkokoh dan menunjang
kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Astragatra dalam pendekatan kesejahteraan dan keamanan mempunyai
peranan tergantung dari setiap gatra sebagai berikut:
1.
Gatra
alamiah mempunyai peranan sama besar baik untuk kesejahteraan maupun untuk
keamanan.
2.
Gatra
ideologi, politik, dan sosial budaya mempunyai peranan sama besar untuk
kesejahteraan dan keamanan.
3.
Gatra
ekonomi relatif mempunyai peranan lebih besar untuk kesejateraan daripada
peranan untuk keamanan.
4.
Gatra
pertahanandan keamanan realtif mempunyai peranan lebih besar untuk keamanan daripada
peranan untuk kesejahteraan.
BAB IV
KESADARAN DAN PENINGKATAN RASA KEBANGSAAN DAN KEBHINEKAAN INDONESIA
Rasa kebangsaan adalah kesadaran berbangsa, yakni rasa yang lahir
secara alamiah karena adanya kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan,
sejarah, dan aspirasi perjuangan masa lampau, serta kebersamaan dalam
menghadapi tantangan sejarah masa kini. Rasa kebangsaan sebenarnya merupakan
sublimasi dari sumpah pemuda yang menyatukan tekad menjadi bangsa yang kuat,
dihormati dan disegani diantara bangsa-bangsa didunia. Kita tidak akan pernah
menjadi bangsa yang kuat atau besar, manakala kita secara individu maupun
kolektif tidak merasa memiliki bangsanya. Kita sadar betul bahwa kondisi bangsa
yang plurarisme atau kebhinnekaan memerlukan suatu perlakuan yang baik,
sehingga tidak menjadi ancaman bagi keutuhan dan kesatuan bangsa. Dengan
semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi, kekhawatiran akan terjadinya
ancaman terhadap keutuhan dan kesatuan
bangsa akan dapat dielakkan. Pengenalan lebih dalam mengenai aneka ragam adat
istiadat, flora, fauan, kekayaan alam, kelebihan dan kekurangan masyarakat
kita, lagu-lagu rakyat, nyanyian dan tarian daerah, serta sastra daerah.
Cara-cara yang dapat digunakan selain membaca buku-buku, mendengarkan
nyanyian-nyanyian juga megadakan fesitval, lomba, sayembara, penjelajahan,
diskusi, seminar, kegiatan rohani diberbagai bidang seni, sastra, ilmiah pada
peringatan hari-hari nasional atau pada kesempatan lain. Disekolah cara ini
dapat dilakukan sebagai kegiatan ko kurikuler dan ekstra kurikuler yang
dilaksanakan sistematik mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan
tinggi.
Tujuan dari wawasan nusantara tersebut yaitu untuk mewujudkan rasa
nasionalisme yang tinggi disegala aspek kehidupan rakyat. Nasionalisme adalah
paham kebangsaan, dengan nasionalisme dapat melahirkan kesadaran warga
indonesia. Sehingga nasionalisme dapat membentuk identitas nasional, ciri khas
yang membedakan dengan negara tertentu. Untuk itu nasionalisme dapat
diwujudkan dengan mempraktekkan
nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Berikut contoh cara
meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa indonesia untuk
menumbuhkan kembali adanya nasionalisme yaitu antara lain:
1.
Mempelajari
sejarah perjuangan para pahlawan pejuang kemerdekaan kita, serta menghargai jasa
para pahlawan kemerdekaan.
2.
Menghormati
upacara bendera sebagai perwujudan rasa cinta tanah air dan bangsa indonesia.
3.
Menghormati
simbol-simbol negara seperti lambang burung garuda, bendera merah putih, lagu
kebangsaan indonesia raya dan lain sebagainya.
4.
Mencintai
dan menggunakan produk dalam negeri agar pengusaha lokal bisa maju sejajar dengan pengusaha asing.
5.
Ikut
membela mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa dan negara indonesia
dengan segenap tumpah darah secara tulus dan ikhlas.
6.
Turut
serta mengawasi jalannya pemerintahan dan membantu meluruskan yang salah sesuai
dengan mekanisme yang berlaku.
7.
Membantu
mengharumkan nama bangsa dan negara indonesia kepada warga negara asing baik didalam
maupun diluar negeri serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang mencoreng
nama baik bangsa indonesia.
8.
Menggunakan
bahasa indonesia yang baik dan benar pada acara-acara resmi dalam negeri.
9.
Beribadah
dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kemajuan bangsa dan negara
indonesia.
10.
Membantu
mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik dilingkungan sekitar kita maupun
secara nasional.
Di era globalisasi ini nasionalisme indonesia semakin melemah. Hal
ini karena tidak mampu mengendalikan diri dan menyaring budaya asing yang masuk
yang tidak sesuai dengan budaya kita. Sehingga para pelajar dan anak bangsa
mengikuti budaya barat dengan alasan trend, padahal budaya barat bertentangan
dengan budaya kita. Melemahnya nasionalisme dikalangan pelajar disebabkan
beberapa faktor, salah satunya sikap keluarga dan lingkungan sekitar serta sekolah
yang tidak mencerminkan nasionalisme, sehingga para pelajar meniru sikap
tersebut. Para pelajar merupakan peniru yang baik terhadap lingkungan
sekitarnya.
Melemahnya nasionalisme indonesia ditandai dengan beberapa isu di
indoonesia. Isu yang sangat menarik yaitu saat para suporter bola dengan
lantangnya menyanyikan lagu kebangsaan indonesai, namun sanyangnya nasionalisme
itu tumbuh secara mendadak dan cepat berakhir. Kemudian isu yang sangat
memprihatinkan yaitu ketiak para pelajar sedang upacara kekhidamatn mereka
sudah tidak ada sama sekali. Mereka lebih sibuk untuk bercerita dengan teman
sebelahnya. Nasionalisme indonesia sangat memprihatinkan, bahkan anak bangsa
tidak tahu lagu kebangsaannya. Akibat melunturnya nasionalisme indonesia,
budaya indonesia bahkan diklaim negara lain.
Rasa Nasionalisme akan bangun kembali, jika dibarengi dengan
semangat anak bangsa dan para pelajar. Pancasila sebagai benteng runtuhnya
nasionalisme, sehingga nasionalisme akan tumbuh kembali jiaka kita dapat
menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu,
pancasila mampu mempersatuak bangsa indonesia yang plural ini dengan semboyan
“Bhineka Tunggal Ika”. Untuk itu nasionalisme para anak bangsa akan dibangun
melalui pelajaran PPKn, karena pelajaran ini mengajarkan moral dan karakter
bangsa sesuai nilai yang terkandung dalam pancasila. Hal tersebut para pelajar
diharapakan selain mempunyai pengetahuan yang luas juga memiliki moral dan
karakter yang baik, yang tetap cinta terhadap tanah airnya.
Oleh karena itu, saya memberikan saran kepada semua pihak,
khususnya para pelajar dan anak bangsa indonesia untuk lebih meningkatkan rasa
nasionalisme guna mewujudkan cita-cita dan tujuan NKRI, karena para pelajar
generasi muda merupakan satu-satunya harapan bangsa untuk bisa lebih maju lagi.
Selain itu, saya memberikan saran kepada masyarakat dan pemerintah untuk lebih
mengupayakan peningkatan nasionalisme di kalangan pelajar serta anak bangsa
indonesia.
BAB V
WAWASAN NUSANTARA TERKAIT DENGAN KONTEKS NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
Secara konsepsional wawasan nusantara merupakan wawasan nasionalnya
bangsa indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa indonesia yang selanjutnya
di sebut wawasan nusantara itu merupakan salah satu konsepsi politik dalam
ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai wawasan nasional dari bangsa
indonesia maka wilayah indonesia yang terdiri dari daratan, laut, dan udara
diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum) yang satu atau utuh. Wawasan
nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa indonesia dibangun atas pandangan
geopolitik bangsa. Pandangan bangsa indonesia didasarkan kepada konstelasi
lingkugan tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi wawasan nusantara. Jadi
wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa indonesia.
Kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai visi bangsa. Visi adalah
keadaan atau rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan. Wawasan nasional
merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa
indonesia sesuai dengan konsep wawasan nusantara adalah menjadi bangsa yang
satu dan utuh pula. Wawasan nusantara sangat penting untuk bangsa indonesia
karena wawasan nusantara merupakan arah bagi penyelenggaraan nasionla untuk
mencapai tujuan nasional dalam mewujudkan cita-cita nasional. Dengan demikian
wawasan nusantara berfungsi sebagai paduan dan pedoman dasar penyelenggaraan
bagi kehidupan yang memberiakn motivasi atau dorongan untuk mencapai tujuan.
Wawasan nusantara juga melandasi perjuangan bangsa indonesia untuk bersatu
dalam mencapai tujuan nasional secara utuh , menyeluruh, dan terpadu. Maka
untuk menjamin agar kesatuan indonesia harus terpelihara, bangsa indonesia
melahirakan Wawasan Nusantara. Pandangan itu adalah salah satu konsepsi
geopolitik dan geostrategi yang menyatakan bahwa kepulauan nusantara yang
meliputi seluruh wilayah daratan, lautan dan ruang angkasa dai atasnya beserta
seluruh penduduknya adalah satu kesatuan
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan dan keamanan. Agar bangsa
indonesia mencapai tujuan perjuangannya, yaitu terwujudnya masyarakat yang
maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila, wawasan nusantara harus
diaktualisasikan dan tidak tinggal sebagai semboyan atau potensi belaka.
Wawasan nusantara memiliki peranan penting untuk mewujudkan
persepsi yang sama bagi seluruh warga negara indonesia. Perbedaan persepsi,
perbedaan pendapat dan freksi-freksi antar kelompok dalam konteks sosiologis,
politis serta demokratis dianggap hal yang wajar dan sah-sah saja. Hal diatas
justru diharapkan dapat menghasilkan masyarakat yang dimamis dan kreatif,
sinergis, untuk saling menyesuaikan menuju integrasi. Dengan persepsi yang sama
diharapkan dapat membawa bangsa menuju kesepahaman dan kesehatian dalam
mewujudkan cita-cita nasional.
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas kita dapat menyimpulkan wawasan nusantara
adalah cara pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan bentuk
geografinya berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Tujuan dari wawasan nusantara
tersebut yaitu untuk mewujudkan rasa nasionalisme yang tinggi disegala aspek
kehidupan rakyat indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasioanal
daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah.
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa indonesia dibangun atas
pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa indonesia didasarkan kepada
konstelasi lingkugan tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi wawasan
nusantara. Jadi wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik
bangsa indonesia.
SARAN
Sebagai masyarakat bangsa indonesia yang telah mempelajari dan
memahami Wawasan Nusantara kita seharusnya mampu mengubah cara pandang dan
sikap bangsa indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan
pancasila dan UUD 1945. Dimana dalam mengimplementasikannya kita harus
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk mencapai
tujuan nasional. Dengan begitu NKRI tetap satu dan kokoh.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini,vikcy.2013.makalah
pendidikan kewarganegaraan(wawasan nusantara).
Rozak.2016.aspek
trigatra dan pancagatra dalam wawasan nusantara.jakarta:maoliOka.
Wibowo,agus.2011.pendidikan karakter
strategi membangun karakter bangsa dan peradaban.Yogya:pustaka belajar
Murti.herry.2010.semangat
kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.purbalingga:herrypkn.
semoga bermanfaat...😇
Comments
Post a Comment
Kata-katamu mencerminkan dirimu